Page 8 - MENUAI SENJATA DI MASA DAMAI ESAI
P. 8
8
mendayagunakan pemahaman akan motivasi manusia merupakan kunci yang menjadi rahasia
keberhasilan dalam upaya menuai senjata di masa damai oleh Kodam IM pada masa
kepemimpinan Pangdam IM Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko (2018 - 2020). b) Kenaikan
persentase keberhasilan upaya menuai senjata di masa damai oleh Kodam IM melalui analisa
data sekunder terbukti dipengaruhi oleh hadiah penghargaan Kasad berupa KPLB, prioritas
mendapatkan jabatan dan sekolah. ini termasuk dalam faktor M atau Money (uang) dalam teori
MICE. Uang yang dimaksud dalam arti harfiah yakni dengan adanya penghargaan KPLB dan
prioritas jabatan/pendidikan maka akan meningkatkan taraf kesejahteraan prajurit.
Kesejahteraan prajurit yang dimaksud adalah jabatan yang lebih baik dan gaji yang lebih tinggi
dari sebelumnya. c) Motivasi subyek (Dansat dan anggota) dipengaruhi oleh faktor MCE dari
teori MICE dengan indikator paling dominan adalah faktor C (paksaan) melalui perintah/atensi
pimpinan. Faktor perintah/atensi pimpinan juga menjadi kunci agar anggota produktif
menjalankan tugas menuai senjata, karena ditemukan sifat kurang peduli dan ketergantungan
anggota akan perintah atasan. d) Motivasi obyek untuk menyerahkan senjata yang dimiliki
dipengaruhi oleh faktor timbal balik (R), kelangkaan (S), konsistensi (C), kesukaan (L) dan bukti
sosial (S) dari teori RASCLS serta faktor uang (M), ideologi (I), kompromi (C) teori MICE.
Kemampuan subyek dalam mengolah rasa (persuasif) ketika tahap 5 pemenuhan kebutuhan
menjadi kunci keberhasilan penggalangan. e) Hasil penelitian dengan pendekatan teori dasar
(grounded theory) memberikan kesimpulan bahwa walaupun teknik dan metode dalam menuai
senjata di masa damai yang dilakukan oleh tiap-tiap satuan selama ini berbeda-beda, namun
jika dilihat secara umum maka akan terlihat beberapa kesamaan pola yang dilakukan. Pola ini
di deskripsikan penulis melalui gagasan “Teori Persuasi Militer Oke 2020”. Teori ini menjadi
pedoman awal dalam pelaksanaan tugas jika satuan lain ingin benchmark keberhasilan yang
ada.
Demikian esai ini disusun sebagai sumbangan pemikiran penulis, semoga bermanfaat
serta memiliki nilai guna bagi TNI dan bangsa Indonesia dalam melaksanakan tugas “menuai
senjata di masa damai” di “gudang-gudang senjata ilegal” di seluruh wilayah nusantara
kedepannya. Akhir kata seperti kata pepatah “those who fail to learn the lessons of history are
doomed to repeat it.” (George Santayana). Semoga kita semua tidak terjebak dalam kesalahan
sejarah berulang-ulang.
Penulis : Letkol Arm Oke Kistiyanto, S.AP.
Dandim 0103/Aceh Utara Korem 011/LW Kodam IM