Page 2 - MENUAI SENJATA DI MASA DAMAI ESAI
P. 2
2
penerapannya di lapangan maka aktualisasi kemampuan teritorial yang dimiliki oleh seluruh
Apter akan membuahkan hasil sesuai dengan ekspektasi dan menciptakan efek domino dalam
penugasan yang sama di daerah pasca konflik. Sayangnya kenyataan berkata lain
Dari sisi aparat teritorial, baik itu Babinsa maupun Danramil, walaupun sudah dibekali
dengan ilmu kemampuan teritorial, tidak semua aparat teritorial mampu melaksanakan apa
yang diharapkan oleh pimpinan ketika beraktualisasi dalam tugas di lapangan. Bahkan dari
data yang ada, persentase jumlah senjata api yang diterima aparat teritorial dari masyarakat
setiap tahunnya semakin menurun sedangkan tren penerimaan dari satuan Non Kowil seperti
satuan intelijen, satuan tempur maupun badan pelaksana Kodam semakin meningkat. Ini bisa
dilihat dari indikator data kuantitatif
Persentase perolehan senjata api antar satuan
80 Kodam IM keberhasilan perolehan senjata di
Kodam IM oleh satuan Kowil menurun
60
pada tahun 2018 dan terus menurun di
40
tahun 2019. Sedangkan dari sisi
20
satuan Non Kowil malah menunjukkan
00
Teritorial Intelijen Tempur Staf Satdik Balakdam tren peningkatan (lihat tabel). Data
Kodam (Rindam)
fakta di atas merupakan puncak
2017 2018 2019
gunung es atau tip of iceberg yang
menjadi indikator dari beberapa permasalahan yang dihadapi oleh satuan Kowil di Kodam IM
saat ini dalam melaksanakan Binter.
2
Dalam penelitian sebelumnya (Feb-Mei 2019), penulis menemukan bahwa ternyata
keberhasilan tugas menuai senjata di masa damai bukan semata dari penerapan ilmu-ilmu
teritorial yang dipelajari di Lemdik atau doktrin-doktrin teritorial melainkan dari implementasi
akan pemahaman psikologi dan motivasi manusia. Ini terbukti dari hasil penelitian sebelumnya
yang mana berhasil membuktikan bahwa persentase terbesar yang berhasil meraih senjata
adalah satuan Non Kowil (gambar 1). Dan dari hasil wawancara banyak yang menyampaikan
(terutama dari satuan non teritorial) tidak berpedoman pada metode Binter yang ada
sedangkan Apter ada yang menggunakan metode Komsos, ada juga yang berdasarkan
pengalaman dinas saja. Ini sungguh mengejutkan karena doktrin yang dipelajari sudah
bagaikan kitab suci di kalangan aparat teritorial, sehingga saran pada tulisan sebelumnya
adalah perlunya penelitian lanjutan yang lebih mendalam untuk meneliti faktor-faktor yang
2 Oke Kistiyanto, konsep aktualisasi kemampuan teritorial yang inovatif untuk “menuai senjata di masa damai” dalam
rangka mendukung keberhasilan tugas-tugas teritorial di Kodam IM, Mei 2019, Yonarmed-17.